Archive for June 22nd, 2015

Ubiquitous Computing

Saat ini tanpa disadari kita telah berada pada suatu era yang disebut sebagai era “Ubiquitous Computing” atau “Persasive Computing” yaitu era baru yang memperkenalkan dan mengingatkan kita bahwa saat ini dimana mana dan kapan saja kita dapat melakukan proses komputasi.

MAINFRAME : Banyak orang, berbagi satu computer

PERSONAL COMPUTER : Satu computer dengan satu pengguna

UBIQUITOUS COMPUTING : Banyak komputer melayani masing masing pengguna atau satu pengguna dengan banyak komputer.

Komputasi Pervasif bergantung pada konvergensi teknologi nirkabel, elektronik canggih dan internet. Produk ini terhubung ke Internet dan data yang mereka hasilkan akan mudah tersedia. Pervasive mempresentasikan konsep komputasi yang berada dimana-mana membuat komputasi dan komunikasi secara esensial transparan pada user. Inti dari modelUbiquitous Computing melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.

Konsep Ubiquitous Computing yang kita singkat menjadi Ubicomp, pertama kali dikemukakan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 yang menyatakan “Ubiquitous Computing is the method of enhancing computer use by making many computers available throughout the physical environment, but making them effectively invisible to the user” atau “ Ubiquitous Computing adalah peningkatan metode penggunaan komputer dengan membuat perangkat komputasi tersedia dilingkungan fisik sekitar kita, dan perangkat tersebut seperti atau seolah-olah tidak nampak bagi penggunanya”.

Sedangkan menurut Marcia Riley dari Georgia Institute of Technology, Atlanta “Ubiquitous Computing, or calm technology, is a paradigm shift where technology becomes virtually invisible in our lives” yang artinya “Ubiquitous Computing atau “Calm Technology” adalah model perubahan dimana teknologi menjadi hampir tidak nampak dalam pandangan mata dikehidupan kita”.

Terdapat tiga hal yang menjadi keunggulan utama dalam Ubiquitous Computing, yaitu : •Transparent Interfaces • Awareness of Context(s) • Capture Experiences

  • Transparent Interfaceatau antarmuka yang transparan, merupakan fitur yang menggunakan konsep menyembunyikan perangkat komputasi atau perangkat komputasi tersebut tidak nampak dari pengguna, namun terdapat interaksi dari aplikasi komputer dengan pengguna tersebut. Selain itu ubicomp membutuhkan antarmuka yang fleksibel diluar mouse dan keyboard, seperti touch screen dan speech recognition. Contoh kasusnya pada perpustakaan yang menggunakan RFID (Radio Frequency Identification), dimana jika seorang mahasiswa mengambil buku tanpa melakukan proses peminjaman (check in) dan keluar melewati gerbang RFID, maka gerbang akan mengeluarkan suara alarm anti pencuri.
  • Awareness of Contextatau Kesadaran terhadap Konteks, Konteks yang dimaksud disini adalah informasi tentang dilingkungan mana aplikasi saling berinteraksi bukan cuma obyek manusianya saja, contohnya nyata dari konteks adalah lokasi dan waktu. Awareness of Context membuat perangkat-perangkat memiliki kemampuan yang semakin tinggi, dimana semakin tingginya kemampuan suatu perangkat merepresentasikan context tersebut maka semakin banyak input yang dapat diproses berimplikasi pada semakin banyak data dapat diolah menjadi informasi yang dapat diberikan oleh perangkat tersebut.
  • Capture Experiencesatau menangkap pengalaman, merupakan fitur untuk menangkap pengalaman sehari-hari, agar dapat digunakan untuk kebutuhan masa depan. Untuk melakukan hal ini dibutuhkan perangkat yang mendukung penangkapan informasi, integrasi informasi dan akses informasi dimasa yang akan datang. Hal-hal tersebut membutuhkan banyak arus informasi, sinkronisasi waktu serta korelasi dan integrasi informasi.

Lingkungan Koneksi Wireless Ubiquitous Computing

Kehadiran teknologi wireless makin mengembangkan perangkat-perangkat Ubicomp ini. Dimana-mana manusia satu sama lain dapat saling terkoneksi melalu berbagai macam sensor dan interface, selain itu aplikasi yang semakin ringan, dengan ukurannya yang kecil, namun fungsionalitas yang sangat besar juga ikut berperan penting dalam pengembangan Ubicomp ini.

Ubiquitous Computing mempunyai beberapa spesifikasi teknis sebagai berikut:

  1. Terminal & user interface

Peralatan yang digunakan sebaiknya mempunyai kualitas tampilan yang bagus dan responsif terhadap input dari pemakai. Walaupun dengan ukuran display yang terbatas, penggunaanya harus intuitif dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input yang berbeda seperti: penhandwriting recognition dan speech recognition.

  1. Peralatan yang murah

Jika kita membangun sebuah sistem dengan banyak komputer untuk satu pemakai, biaya satu komputer hendaklah tidak terlalu mahal. Meskipun komputer biasa pada umumnya relatif lebih mahal, kamputer ini tidak dapat digunakan untuk Ubiquitous Computing. Tidak semua komputer dalam Ubiquitous Computing memerlukan prosesor dan harddisk dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.

  1. Bandwidth tinggi

Kebutuhan lain dari Ubiquitous Computing adalah mempunyai bandwidth jaringan yang cukup untuk melakukan komunikasi antara peralatan-peralatan yang digunakan. Selain masalah bandwidth, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi terminal untuk mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan laten terhadap jaringan.

  1. Sistem file tersembunyi

Ketika seorang pemakai menggunakan komputer, dia harus belajar beberapa aspek dasar tentang sistem operasi dan konsep-konsep file serta struktur direktori. Hal ini mengakibatkan pemakai akan lebih terfokus pada bagaimana informasi akan disimpan, bukan pada informasi itu sendiri. Salah satu kebutuhan Ubiquitous Computing adalah bahwa komputer harus tersembunyi. Komputer harus dapat “memahami” kondisi pemakai. Sebagai contoh, melalui penggunaan voice recognition atau interface lainnya yang memungkinkan pemakai melakukan akses tanpa harus mengetahui nama file tertentu, lokasi atau format file tersebut.

  1. Instalasi otomatis

Ubiquitous Computing harus dapat mengeliminasi kebutuhan instalasi program. Dalam sistem konvensional, seringkali diperlukan instalasi program yang dapat menimbulkan masalah, dan dalam beberapa kasus harus melibatkan pemakai. Konsep ini tidak berlaku dalam Ubiquitous Computing. Program harus dapat berpindah dari sebuah komputer
ke komputer lain tanpa harus mengubah konfigurasi dasar dalam menjalankan suatu program baru. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat dipindahkan ke komputer lain dengan mudah (platform-independent).

  1. Personalisasi informasi

Akan lebih baik jika Ubiquitous Computing system dapat menjaga agar informasi yang tersedia dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah setiap kali ada seseorang yang baru bergabung dalam sebuah komunitas, profil pribadi orang tersebut harus ditambahkan ke setiap peralatan yang ada.

  1. Privasi

Salah satu masalah yang paling penting dalam Ubiquitous Computing adalah resiko privasi yang serius. Sistem ini dapat menyimpan data-data pemakai dan lokasinya yang mungkin dapat diakses oleh pemakai lain. Teknologi jaringan yang baru seperti infrared atau komunikasi wireless menggunakan enkripsi untuk menjaga keamanan data.

Implementasi dari Ubiquitous Computing ini masih meninggalkan banyak persoalan, mulai dari keterbatasan perangkat dan user interface, keterbatasan ukuran aplikasi yang dimanfaatkan, keterbatasan penggunaan wireless dan lain-lain.

Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut seharusnya hilang dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko. Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak/menegang sesuai kondisi dan traffic jaringan.

Contoh lain dalam implementasi dari Ubiquitous Computing adalah penggantian meteran listrik lama dengan meteran cerdas (smart meters). Dulu, meter listrik harus secara manual dibaca oleh petugas pengecekan listrik. Smart meters akan melaporkan penggunaan secarareal-time melalui Internet. Mereka juga akan memberitahu perusahaan listrik ketika ada pemadaman, atur ulang termostat menurut arahan pemilik rumah, mengirim pesan untuk menampilkan unit di rumah dan mengatur pemanas air.

Artikel-artikel sebelumnya yang membahas mengenai, cloud computing, mobile computing, dangrid computing, dapat disimpulkan bahwa masing-masing teknologi tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan Ubiquitos Computing ini.

Persamaan :

  • Metode komputasi untuk mengatasi masalah
  • Membutuhkan alat seperti PC, laptop maupun handphone untuk menjalankannya.
  • Pada Ubiquitos dancloud perangkat perlu tidak terlihat (invisible) secara fisik.
  • Ubiquitousdan mobile computing sejalan dengan benda yang bersifat portable (mudah dibawa).

Perbedaan :

  • Komputasi mobilemenggunakan teknologi komputer yang bekerja seperti handphone, sedangkan komputasi grid menggunakan komputer.
  • Biaya untuk komputasi mobile lebih mahal dibandingkan dengan komputasigrid dan cloud.
  • Komputasi mobile tidak membutuhkan tempat dan mudah dibawa kemana-mana, sedangkan griddan cloud membutuhkan tempat yang khusus karena bersifat portable.
  • Untuk komputasi mobile proses tergantung si pengguna, komputasi gridproses tergantung pengguna mendapatkan server atau tidak, dan komputasi cloud prosesnya membutuhkan jaringan internet sebagai penghubungnya.
  • Lingkungan dari pervasive computingmerupakan kumpulan dari benda-benda yang mudah dipakai, mudah diselipkan dan mudah di bawa ke mana-mana, juga terkoneksi secara wireless(tanpa kebel).

Source :